Akhirnya selesai juga baca buku ini, yang bikin lebih seru adalah karena ga gampang dapat buku ini, harus didatangkan dari Jakarta booooo, secara di Sumba ga ada toko buku seperti Gramedia :( hehehe. Thanks a lot my dear sister karena sudah kirimin buku ini. Seperti biasa ga pernah bosan baca ceritanya Trinity, walau sebagian besar cerita sudah saya baca di blognya dan selalu sukses membuat saya ngakak terpingkal-pingkal, mungkin seharusnya Trinity harus join dengan Opera Van Java (OVJ) di Trans7 hahaha *kabur*
Dalam buku ini ada beberapa cerita mengenai Sumba, Yayyyyy senang deh Sumba bisa diceritakan, semoga makin banyak turis mempertimbangkan kunjungannya ke Sumba sebagai salah satu destinasi wisata, apalagi cuma 45 menit terbang dari Bali. You’ll be surprises with Sumba culture ^^, oh dear I love Indonesia!
Ceritanya tentang Sumba ada dalam tulisannya "RW dan B1, Serunya Pertempuran Pasola, Pantai Ideal, Behind the Scene : Archipelago Metro TV". Trinity bilang saking sepinya pantai di Sumba jadi ga ada yang jualan makanan dan lain-lain, ya iyalah pantainya masih untouchable, tapi saya suka karena jadi berasa pantai pribadi alias lonely planet eh lonely beach hehehe jadi tips kalau ke pantai di Sumba harus bawa makan sendiri :p semoga nanti ke depannya pariwisata Sumba bisa dikembangin sehingga bisa tersedia fasilitas-fasilitas umum di sekitar pantai asal jangan sampai merusak pantainya atau objek wisata lainya! Trinity juga syok karena di Sumba orang makan daging anjing (RW) dengan santainya, jangankan dia saya aja ga berani lihat pembunuhan anjing untuk di makan, belum pernah dan semoga ga pernah lihat, gimana coba lihat pembunuhan anjing kalau dengar aja anjing kaing kaing karena kesakitan udah stress, mungkin seharusnya pemakan RW nonton film "Hachiko : A Dog's Story" (meskipun sepertinya ga ngaruh juga, ya iyalah secara menurut mereka, RW adalah daging paling enak, mana rela ga makan RW? iiihhh). Walaupun saya orang Sumba tetapi saya belum pernah makan daging anjing, iiiiihhh ga tega, hari-hari sama kita terus tiba-tiba ada di meja makan? Oh my goodness! Sumba memang termasuk suku pemakan daging, jarang ada sayur, apalagi kalau pesta-pesta, saya aja stress kalau ga ada sayur, mungkin karena kami dibesarkan with a different way karena memang mama saya bukan orang Sumba, apalagi orang tua saya dan saya sendiri pernah tinggal di tanah Pasundan dimana banyak terdapat sayur-sayuran pada menu-menunya. Selain RW, daging babi juga sangat disukai orang Sumba, nah kalau yang satu ini saya ga nolak hehehe. Babi banyak dipelihara oleh orang Sumba karena sudah menjadi tradisi dan sangat diperlukan dalam acara-acara adatnya orang Sumba, bahkan di rumah-rumah warga desa banyak yang berkeliaran dengan bebasnya tidak dikandangin, saya jadi ingat filmnya Brittany Murphy dan Dakota Fanning yang "Uptown Girls" dimana dia memelihara babi dengan bebasnya dalam rumah. Selain anjing dan babi, tentu saja di Sumba banyak kuda dan kerbau, karena hewan-hewan ini dipakai sehari-hari untuk membantu pekerjaan warga dan merupakan ‘mahar’ yang harus dibayarkan jika ingin melamar perempuan Sumba, jaman dulu kalau mau melamar perempuan, apalagi kalau keturunan bangsawan Sumba, bisa sampai ratusan hewan, sekarang ini paling tinggi biasanya sekitar 30-40an kuda/kerbau, belum lain-lainnya, baru-baru ini seorang teman kerja saya melamar seorang perempuan dan dia harus membawa sekitar 80an hewan, hah??!! gelooo, hari gini masih ada aja yang minta segitunya ck ck ck mahalnya perempuan Sumba. Tapi menurut laki-laki Sumba karena saking mahalnya itu makanya susah untuk dilepas, beda dengan lainnya saking gampangnya dapat sehingga mudah pisah/cerai, aya aya wae nyakkk. Sumba juga dikenal dengan padang rumput savananya, karena padang savana inilah makanya kuda berkeliaran bebas di padang, I love horse! Saya ingat dulu ada film "Angin Rumput Savana" yang disutradai oleh Garin Nugroho, kapan lagi yach ada film tentang Sumba? Pengen deh ada film yang menceritakan tentang Pasola, yang paling saya suka pada saat Pasola adalah bisa melihat kuda-kuda cakap siap untuk bertempur, oh ya Pasola adalah pertempuran berkuda dalam merayakan musim tanam padi, biasanya di bulan Februari dan Maret. Dua kubu saling melemparkan tombak kayu sambil menunggang kuda, keren kan? cuma ada di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, oh dear I love Sumba ^^
Tidak ada tanggal pasti kapan Pasola digelar karena sangat tergantung dengan ritual adat yang dilakukan oleh Rato Marapu (tetua adat), Marapu merupakan kepercayaan animisme sebagian besar masyarakat Sumba yang masih dijaga turun temurun.
Masih banyak hal tentang Sumba yang perlu di explore…tertarik ke Sumba? Yukkkk mareeeeeeee, jangan ragu-ragu hehehe.
0 Comments:
Post a Comment